Dia yang berjalan didepanku

aku berjalan menunduk memperhatikan langkah sepatu merahnya

Saat itu aku tidak begitu memperhatikan wajahnya

Yang ku ingat hanya sepatu merah yang Ia kenakan

Lalu sepatu merah berbelok arah menuju rumahnya.

Aku sempat melihat punggungnya

aku meneruskan jalan lurus kedepan bersama teman-temanku

Oh, aku kehilangan pemandangan sepatu merah.

Hari berikutnya aku melupakan si sepatu merah

menikmati pemandangan langit pulau tidung

menghabisakan waktu bersama teman-temanku

Lalu hari berikutnya si sepatu merah datang

Kali ini ia memakai baju merah

Kami bermain bersama, memainkan permainan konyol

Yang kalah akan diberi hukuman

Harus mencium tangan si pemenang

Entah tiap Ia dan aku berinteraksi, teman-teman selalu berteriak riuh.

Sekarang liburanku telah usai, dan kali ini aku merindukan si sepatu merah.

Repost, 1 April 2017