Happier (Repost)

September 26, 2016

Setelah sekian lama kosong, sekarang saatnya hatiku penuh denganmu.
Dan itu kamu, kamu yang baru beberapa minggu kukenal.

Aku tidak pernah percaya pada cinta pandangan pertama, tapi semua buyar saat pertama kali aku melihatmu.
Ya, kamu yang duduk berselang dua meja disampingku, aku melihatmu dan aku sedikit terpana.

Kukira itu hanya ketertarikan biasa yang sementara, tapi nyatanya tidak.
Semakin hari aku semakin tertarik bahkan tertawa terbahak-bahak saat melihat tingkah konyolmu.

Dan lagi-lagi jiwa stalker-ku muncul, aku mencari akun sosial mediamu dan kutemukan ternyata kau milik orang lain, ku putuskan untuk menyerah.

Entah, sejujurnya perasaanku belum hilang.
Kita sering berkumpul bersama dengan teman-teman yang lain, tetapi kita tidak pernah saling bicara, padahal kau termasuk yang aktif berbicara dengan teman-teman perempuan yang lain, dan aku juga yang aktif berbicara dengan teman-teman laki-laki yang lain, tapi mengapa kita tidak pernah saling bicara?

Lalu suatu ketika dimana kau bercerita bahwa kau baru putus dengan kekasihmu didepan teman-temanmu termasuk ada aku disitu dan aku ikut mendengarkan, aku sedikit lega, tetapi aku tidak yakin karena kau bercerita sambil bercanda.

Setelah itu kau sering memanggil namaku, hanya untuk memanggil tidak dengan keperluan, lalu saat aku pulang kau tersenyum girang dan mendadah-dadahiku, aku berusaha untuk tidak geer, dan itu sangat sulit.

Hari berikutnya, kau pindah tempat duduk ke sampingku, lagi-lagi kau memanggil namaku tapi kali ini kau meminta sesuatu padaku,
"foto bareng yuk berdua" kau memintanya dengan suara yang memohon

YUK!
Harusnya aku bilang begitu, tapi aku malah salah tingkah dan hanya bisa tertawa, sungguh aku sangat bodoh pada saat itu, dan aku menyesal.

Lalu saat aku jenuh dengan ocehan dosen yang entah membicarakan tentang apa, dan aku memilih untuk membenamkan kepalaku dimeja dan mencoba menutup mataku.

Kau yang duduk didepanku, lalu melihatku dengan refleks mengambil kipas yang ada ditanganku
"sini gue kipasin"
Setelah itu kau mengipas-ngipas ke arahku, dan aku tidak tahu harus bagaimana pada saat itu dan memilih untuk tetap menutup mataku.

Dilain harinya saat aku pamit pulang pada yang lainnya dengan bersalaman, dan giliran saat bersalaman denganmu kau tiba-tiba mencium tanganku dua kali,
ah, kenapa kau melakukannya? aku tahu kau hanya bercanda, tetapi aku tidak bisa tidur setelah itu.

Masih banyak lagi cerita-cerita tentang tingkah laku mu yang misterius itu, entah apa hanya aku yang merasakan "kebetulan-kebetulan" ini, entah apa hanya aku yang sadar dengan semua ini, atau entah apa hanya aku yang menganggap hanya pertemuan denganmu lah yang terjadi dibumi ini.

Aku tetap bahagia, dan terimakasih telah membuatku bahagia.

1 September 2015

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe